Senin, 12 Desember 2011

Ikan Guppy Tembus Pandang (see thru)

0 komentar
Apa yang membuat guppy disukai? Jawabnya tubuh mungil dengan beragam warna. Namun Philip Shaddock, penangkar di Kanada, sengaja menghilangkan beragam warna itu. Awal 2009, Philip membidani kelahiran guppy tembus pandang.
Guppy bernama see thru memang di luar kelaziman fancy guppy alias guppy hias yang selama ini dimiliki hobiis. Tubuh see thru tampak bening. Kondisi itu membuat organ dalam tubuh ikan seperti saluran pencernaan terlihat jelas. Menakutkan? Tentu tidak karena organ dalam see thru dibungkus warna merah muda. Warna itu senada warna mata yang merah.
Warna cerah di ekor yang menjadi daya tarik Peocilia reticulata tak tampak pada see thru. Ekor see thru bening seperti kaca. Istimewanya lagi, tulang-tulang ekor juga tembus pandang. Itu setali tiga uang dengan penampilan sirip atas dan bawah. Ukuran jantan lebih pendek ketimbang betina. Saat berumur 2 bulan, misalnya, panjang jantan sekitar 1,5 - 1,75 cm; betina 3,5 cm.
Gen warna
Sejatinya ikan tembus pandang sudah beredar di kalangan hobiis. Penangkar asal Amerika Serikat, misalnya, berhasil mencetak ikan zebra tembus pandang bernama zebrafish casper. Begitu juga penangkar ricefish di Jepang sukses menciptakan medaka Oryzias sinensis transparan pada 2001. Indonesia juga memiliki ikan tembus pandang yang disebut ikan kaca atau glass catfish Kryptopterus bicirrhis. Organ dalamnya tampak seperti garis hitam.
Ikan kaca asli sungai di Kalimantan. Lahirnya ikan tembus pandang bukan tanpa alasan. Menurut Philip dengan tembus pandang peneliti atau hobiis mudah mengamati kondisi ikan. Namun, membuat tubuh guppy seperti itu sangat sulit. ‘Guppy memiliki gen polymophism color - kaya beragam warna,’ ujar Philip.
Terdapat 3 sel yang membangun warna guppy: melanophores, xantho-erythophores, dan iridophores. Untuk mendapatkan mutasi dari ketiga sel itu Philip perlu mengawinkan jantan albino blau dan betina glass bally panda. Albino blau dipilih karena mewarisi gen guppy albino dan asian blau. Gen guppy albino tangkaran 1940-an kehilangan warna hitam pada sel melanophores. Pudarnya warna hitam itu diharapkan bakal menitis pada keturunan selanjutnya.
Begitu pula asian blau. ‘Gen asian blau dapat mereduksi warna merah dari erythophores,’ kata Philip. Selain itu, gen asian blau dapat menghilangkan pancaran cahaya putih serta biru yang biasa dihasilkan sel iridophores dan leucophores. Sedangkan gen betina glass belly panda asal Taiwan menghapus pancaran sinar metalik di perut, insang, dan kepala.
Dari persilangan itu Philip mendapat 13 - 17 burayak. Semua burayak yang bermata merah alias albino itu dibesarkan sampai siap kawin, sekitar umur 2 - 3 bulan. Namun, dari sejumlah itu hanya 4 ekor - 1 jantan dan 3 betina - terlihat tembus pandang. Sisanya masih dominan memamerkan abu-abu metalik atau kombinasi merah. ‘Cuma muncul seekor albino see thru dari 16 burayak. Selebihnya memiliki semburat kombinasi hitam dan abu-abu dari asian blau,’ kata Philip.
Bervariasi
See thru tak melulu albino. Kini hadir 2 varian baru: white blond dan yellow blond. Keduanya hasil utak-atik gen jantan albino see thru dan betina glass belly panda secara backcross. Backcross dipilih karena albino see thru mewarisi sifat albino blau yang lemah. Menurut Suryo Subroto, penangkar di Bekasi, Jawa Barat, persilangan backcross dengan garis induk awal dapat memperkuat gen. ‘Harapannya dapat menutupi gen resesif,’ kata Suryo.
Kedua varian baru see thru itu juga lincah dan gagah. Padahal ukuran tubuh mereka lebih kecil daripada induknya. Istimewanya lagi, keduanya fertil (subur). ‘Terutama jantan yang rajin mengejar betina,’ kata Philip. Penampilan kedua varian ini sedikit berbeda dari albino. Yellow blond see thru, misalnya, tidak semua tubuhnya tembus pandang karena tertutup warna kuning terang. Hal serupa tampak pada white blond see thru yang kental warna putih susu.
Sosok spektakuler see thru membuat Kevin Yudien, hobiis di Pasuruan, Jawa Timur, jatuh hati ketika melihat di salah satu situs guppy. Kevin membeli sepasang albino see thru. ‘Begitu umur 2 - 3 bulan dan disatukan, keduanya kawin,’ ucap pemilik Kevrin Farm itu. Tak lama betina bunting, embrio-embrionya dapat dilihat dengan mata telanjang. Dari perkawinan itu, Kevin memperoleh 25 burayak yang sampai saat ini sehat. ‘Semua hidup dan 100% albino see thru. Itu artinya gen see thru sudah stabil,’ ucap Kevin.
Karena langka dan unik see thru masih dibanderol US$20 - US$350/3 ekor setara Rp200.000 - Rp3,5-juta/3 ekor. Namun bagi Agung Saputro, hobiis di Sleman, Yogyakarta, see thru dianggap kurang ‘galak’ karena tubuh ikan itu tidak kaya warna. ‘Selama ini keindahan guppy dinilai dari tubuh mungil yang kaya warna. Namun, itu semua tergantung selera,’ kata Agung. Selera itu pula yang mendorong Philip saat menghasilkan guppy tembus pandang.

Salam : Citra Jevan
Sumber : Majalah Trubus

0 komentar:

Posting Komentar