Jumat, 22 Juni 2012

Budidaya Ikan Gurami

0 komentar
Pembudidayaan ikan Gurami merupakan sebuah kebutuhan yang harus diberdayakan mengingat kebutuhan konsumsi ikan air tawar jenis Gurami ini cukup tinggi. Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Kehutanan UPTD Pengembangan Perikanan Kabupaten Sleman telah memberikan pedoman teknik budidaya Gurami sang legenda ini.
Memilih induk  Yang Baik
Sebelum melangkah kepada teknik budidaya ikan gurami sebaiknya terlebih dahulu kita mengenal perbedaan antara ikan gurami jantan dan ikan gurami betina.
Ikan Gurami jantan memiliki ciri-ciri :
  1. Dahi terdapat tonjolan
  2. Dasar sirip dada terang
  3. Tutup insang berwarna kekuning-kuningan
  4. Sirip ekor rata
Ikan Gurami betina memiliki ciri-ciri :
  1. Dahi tidak terdapat tonjolan
  2. Dasar sirip dada gelap
  3. Tutup insang berwarna putih kecoklatan
  4. Sirip ekor melengkung
Kriteria induk yang siap dipijahkan:
Induk Jantan : sebaiknya yang telah berumur 2 – 2,5 tahun dengan berat 1 – 1,5 kg
Induk Betina : sebaiknya yang telah berumur 2,5 – 3 tahun dengan berat 1,5 – 2 kg.
Induk yang baik adalah yang berwarna bersih dan cerah.
Tempat dan Cara Pembenihan
  • Kolam yang digunakan untuk proses pemijahan bisa kolam permanen (semen) dapat juga kolam tanah.
  • Kedalaman kolam minimal 1 m, kondisi air jernih dan tenang. Ph 7-8 dan untuk kolam tanah sebaiknya tidak berlumpur.
  • Perbandingan induk pada kolam pemijahan jantan : betina adalah 1 : 3. Satu induk jantan membutuhkan areal 20 – 30 m2. Sebagai gambaran untuk kolam 6m x 10m, diperlukan 3 ekor jantan dan 9 ekor betina.
  • Sebelum digunakan sebaiknya kolam dikeringkan dahulu, dibersihkan dari hama dengan cara pengapuran serta diperbaiki jangan sampai ada yang bocor. Persiapkan juga perlengkapan untuk membuat sarang bagi induk gurami seperti sosog/ keranjang plastik dan ijuk. Ijuk berfungsi untuk membuat sarang, sedangkan sosog atau keranjang plastik berfungsi untuk tempat meletakkan ijuk sebagai sarang. 
Nah, setelah persiapan selesai, induk gurami dapat dilepas ke kolam pemijahan. Setelah 1-2 minggu induk gurami mulai bertelur di dalam sarang yang dibuatnya sendiri.
Wadah penetasan bisa berupa ember, corong atau akuarium. Pakailah alat yang mudah dipindah dan tidak mengandung bahan kimia.
Telur yang baik ditandai dengan warna yang jernih, apabila ada yang keruh segera buang agar tidak mengotori air media. Telur akan menetas kurang lebih selama 36 – 48 jam. Suhu yang baik untuk penetasan adalah 29 – 30 0C. Jangan lupa ganti air setiap hari sebanyak 30%.
Benih gurami akan habis kuning telur pada hari ke 12 (dari menetas). Pada saat itu benih gurami harus mulai disuplai makanan dari luar. Oleh karena itu pada hari ke 12 ini benih gurami dipindah ke kolam pendederan 1. Kolam/ bak pendederan 1 tidak perlu luas 2 x 2 m atau 2 x 3 m sangat ideal untuk pendederan gurami. Sebelum digunakan bak/ kolam dikeringkan dulu, diberi kapur dan dipupuk dengan pupuk kandang (1kg/m2) untuk menumbuhkan pakan alami. Untuk mengantisipasi tumbuhnya jamur sebaiknya sebar kolam dengan garam grosok secukupnya. Apabila fluktuasi suhu siang dan malam hari terlalu besar, bak perlu diberi tutup.
Penebaran benih dilakukan setelah kolam tumbuh pakan alami. Penebaran dilakukan pada sore menjelang malam. Kedalaman air kolam 20 – 30 cm. Berikan makanan tambahan, bisa berupa ulat, telur semut merah atau cacing sutra. Lama pemeliharaan 15 – 18 hari.
Tabel. Umur, ukuran padat penebaran,
lama pemeliharaan Benih Gurami
Umur
Ukuran
(cm)
Padat
Penebaran
Lama
Pemeliharaan
Keterangan
12 hr
< 0,5
200 ek/m2
15 – 18 hari
Pendederan I
1 bulan
1 – 2
20 – 40 ek/m2
1 bulan
Pendederan II
2 bulan
2 – 3
10 – 20 ek/m2
2 bulan
Pendederan III
4 bulan
3 – 5
5 – 10 ek/m2
2 bulan
Pendederan IV
6 bulan
3 – 5
3 – 5 ek/m2
6 - 12 bulan
Pembesaran
Kolam pembesaran ikan gurami sebaiknya dibuat relatif dalam. Kedalaman kolam minimal 1m, dengan genangan air yang tenang. Sebab ikan gurami tidak suka air yang alirannya deras.
Penyakit
Penyakit merupakan salah satu penyebab terjadinya gagal panen. Penyakit akan timbul sebagai akibat adanya ketidakseimbangan antara ikan, lingkungan dan mikroorganisme pathogen. Apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan maka akan menyebabkan terjadinya penurunan daya tahan, sehingga ikan mudah terserang penyakit. Oleh karena itu agar ikan peliharaan tidak terkena penyakit, sebagai pencegahan lakukan pemeliharaan sesuai petunjuk/ prosedur.
Beberapa penyakit dan pengobatannya.
Penyebab
Gejala
Pengobatan
Jamur
Koloni Putih
Insang rusak
Garam 0,5 – 1 %
Lernea
Sisik hilang
Jaringan rusak
Berenang tak teratur
Difterex 0,25 – 0,5 ppm
Hydropylla
Luka
Hemoragik
OTC 3 -5 g/kg pakan
Sumber: BBAT Sukabumi
Sumber Bacaan:
Dinas Pertanian dan Kehutanan UPTD Pengembangan Perikanan Kabupaten Sleman pada tahun 2009, Gurami Sang Legenda, Sleman ogyakarta.
Read more...

Budidaya Ikan Gurame Dalam Kolam Terpal

2 komentar
Anda memiliki hobi beternak ikan, maka sudah saatnya anda melakukan sebuah usaha yang sangat terkait dengan hobi anda tersebut. Dalam artikel ini akan dibahas secara tuntas dan lengkap tentang cara berternak atau budidaya ikan gurame.Peluang usaha yang tidak pernah mati adalah usaha ikan. Sebab setiap hari masyarakat membutuhkan ikan untuk di konsumsi Semakin meningkat. Sedangkan pasokan barang yan ada tidak akan pernah mencukupi. Apalagi ahir-ahir ini sering terjadi cuaca buruk. Tentu pasokanikan ikan semakin berkurang.

Budidaya ikan gurame atau ikan gurami adalah salah satu budidaya ikan yang masih menjanjikan.  Sebab masyarakat Indonesia sangat menggemari ikan yang satu ini. Apalagi sekarang banyak bermunculan warung-warung besar yang menjual sajian  gurame bakar dan berbagai sajian ikan gurame lainnya. Begitu juga di pasar-pasar tradisional dan pasar-pasar modern banyak tersedia ikan gurame mentah siap di masak. Hal inilah yang mneyebabkan ikan gurame masih membuka peluang usaha dan peluang bisnis yang bagus. Ikan gurame bakar

Harga ikan gurame yang relative lebih mahal dari ikan lainnya membuat banyak yang memilih ikan gurame untuk di budidayakan.  Usaha budidaya ikan gurame dapat di lakukan sesuai dengan kondisi modal. Dari modal kecil sampai yang modal besarpun bisa untuk mengembangkan usaha budidaya ikan gurame ini. Oleh karena itulah usaha budidaya ikan gurame ini terbuka untuk siapa saja.

Bagi anda yang tak memiliki lahan yang cukup anda bisa membudidayakan ikan gurame dengan menggunakan kolam dari terpal. Ikan gurame pada dasarnya membutuhkan air yang cukup. Dengan membuat kolam dari terpal anda bisa membuatnya walaupun di lahan yang sempit. Asalkan anda sabar merawatnmya maka ikan gurame tetap tumbuh dengan baik.

Anda bisa membuat kolam ikan gurame dengan terpal secara fleksibel sesuai dengan lahan yang ada dan di mana saja. Misalnya di pekarangan rumah, di sawah, dan lain-lain. Jika kolam terpal buatan anda ukurannya tidak terlalu besar tentu saja tidak bisa menampung ikan gurame dalam jumlah yang besar. Jika dipaksakan tentu akan banyak mengalami kematian. Jadi jumlah ikan harus di sesuaikan dengan ukuran kolam. Untuk ukuran kolam 1m2 dengan kedalaman 90 cm kira-kira bisa diisi dengan 10 ekor guramih dengan berat 2.5 ons.

Jika ikan gurame sudah semaikn besar maka jumlahnya harus di kurangi.  Jika tidak maka perlu penambahan filter air yang memadai, caranya adalah dengan mengalirkan air kolam terpal dengan pompa ke suatu sistem filter, setelah melalui filter air masuk kembali ke kolam.

Cara Budidaya Ikan Gurame

1.  Produksi telur.
    Untuk bisa mengasilkan telur gurame yang baik pertama kali harus dilakukan seleksi induk, dimana ciri Induk yaitu :
 a. Induk jantan
  •  Dahi agak menonjol menyerupai cula
  •  Dasar sirip dada terang keputihan
  •  Dagu berwarna kuning dan agak menonjol
  •  Jika diletakan ditempat datar ekornya naik ke atas
  •  Jika ditekan perlahan kelaminnya mengeluarkan sperma
  •  Sangat baik untuk dijadikan induk berumur antara 3-7 tahun
b. Induk betina
  • Dahi rata
  • Dasar sirip dada gelap kehitaman
  • Dagu kurang menonjol
  • Ujung sirip ekor bundar
  • Sangat baik dijadikan induk antara 2,5-6 tahun

Gurame sangat berbeda dengan jenis ikan lain dimana untuk telur gurame sudah bisa di jual dengan harga Rp 40-50 / butirnya. Biasanya dalam 1 induk gurame yang berukuran 2.5kg sd 3.5kg bisa menghasilkan 2000 sd 5000 telur gurame.

2. Produksi hasil pendederan
    Untuk ukuran hasil pendederan pada ikan gurame terbagi kedalam beberapa jenis ukuran diantaranya :
  1. Ukuran 2-3 cm umur 40 sd 50 hari dari telur dengan harga jual Rp 300-Rp 400/ ekor
  2. Ukuran 4-5 cm umur 50 sd 60 hari dari ukuran 2-3 cm dengan harga jual Rp 800-Rp1000/ ekor
  3. Ukuran 6-7 cm Umur 50 sd 60 hari dari ukuran 4-5 cm dengan harga jual Rp 1700–Rp 2000/ekor.
  4. Ukuran 7-9 cm Umur 50 sd 60 hari dari ukuran 6-7 cm dengan harga jual Rp 2500-Rp3000/ekor
Untuk fase produksi tersebut diatas sebenarnya tidak ada ketentuan khusus dalam masa pemanenan, dalam arti pada saat konsumen membutuhkan ukuran sesuai dengan keinginan walaupun belum berusia diatas 50 hari masa pemeliharaan pembudidaya bisa menjualnya.

3. Produksi hasil pembesaran

Tebar benih gurame masa pembesaran biasanya berukuran antara ukuran 2ons sd 3ons dimana jangka waktunya antara 3 sd 4 bulan masa panen. Ukuran masa panen pembesaran dalam jang ka waktu tersebut biasanya berukuran kisaran 5 ons sd 1 Kg.

Melihat hal tersebut diatas maka ada baiknya kita membagi kedalam 3 Kelompok budidaya diantaranya kelompok pembenihan, pendederan dan pembesaran. Dengan pembagian kelompok tersebut maka budidaya gurame tidak akan dirasa lama.

Jika kita lihat, memang gurame adalah jenis ikan yang masa pertumbuhannya relatif lamban dibanding jenis ikan lain seperti mas, nila dll, akan tetapi bila kita amati perbedaan masa pertumbuhan itu tidaklah mencolok, kalau kita ambil contoh budidaya ikan nila dari ukuran 2-3 cm sampai mencapai rata-rata 7ons sebenarnya kalau dihitung waktu pasti tidak cukup 6-7 bulan, yang membedakan lamanya waktu pemanenan tersebut yang paling menonjol adalah ukuran masa konsumsinya, dalam arti ikan nila bisa di konsumsi dengan besaran ukuran 2-5 ons sedangkan untuk gurame dikonsumsi dengan besaran ukuran minimal 5 ons sd 1kg.

Pendederan Ikan Gurame

Ikan gurame termasuk ikan labirin, yakni dapat hidup dalam air yang kekurangan oksigen, karena ikan gurame dapat menghisap oksigen dari udara babas. Dengan kondisi tersebut, petani dapat melakukan usaha pembenihan pendederan ikan gurame, meskipun tidak mempunyai air yang mengalir.

Ikan gurame termasuk ikan yang tidak banyak gerak, sehingga dengan area yang relatif sempitpun dapat ditanami ikan dalam jumlah banyak. Hal ini dapat menghemat lahan dan memberikan peluang kepada petani yang mempunyai lahan sempit untuk mempunyai kolam pendederan gurame sebagai sumber pendapatan keluarga. Selain itu, ikan gurame bernilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan jenis ikan lainnya benih maupun konsumsi.

 Kolam plastik

Tasikmalaya memang sudah sejak lama dikenal sebagai sentra budidaya perikanan air tawar termasuk ikan gurami baik di tingkat provinsi maupun nasional, juga sampai ke luar negeri. Dan banyak petani ikan asal luar negeri yang berguru perikanan air tawar ke Tasikmalaya. Meskipun demikian, tidak semua wilayah di Kab. Tasikmalaya dapat melakukan kegiatan budidaya ikan air tawar, karena ketersediaan air yang kurang. Karena ketersediaan air yang minim, maka pendederan ikan gurame pada kolam plastik menjadi salah satu jawaban yang tepat bagi sub sektor perikanan. Dengan kolam plastik, lahan sempit dan air yang kurang, bukan suatu masalah lagi. Karena kolam plastik ini " adalah usaha budidaya yang hemat lahan dan air, serta untungnya besar Dalam budidaya ikan, orang lebih mengenal tambak, karamba, jaring apung, kolam air tenang dan kolam air deras. Selain itu, adalagi kolam batu dan kolam plastik.

Kolam batu ada di daerah Kec. Cikatomas Kab. Tasikmalaya, yaitu kolam yang dibuat pada lahan cadas. Kolam batu dianalogkan dengan sawah, yakni kolam tadah hujan, karena mengandalkan air hujan sebagai sumber airnya. Kolam batu tersebut berfungsi sebagai bak penampungan air untuk sumber air di musim kemarau dan sebagai kolam tetenong.
 Kolam plastik sebenarnya bukan istilah baru dan sudah digunakan meski terbatas di lingkungan lembaga. perikanan. Namun di Kab. Tasikmalaya, kolam plastik tersebut berkembang pesat baru-baru ini di Kec. Cineama dan Kec. Manonjaya.

Sampai saat ini, sudah lebih dari 600 buah kolam plastik yang dibangun petani ikan di dua wilayah kecamatan tersebut. Kolam plastik bukanlah kolam khusus yang terbuat dari plastik tetapi tetap terbuat dari tanah. Namun, karena tanah di daerah tersebut adalah tanah yang porus/sarang (tidak dapat menahan air) dan airnya bukanlah air yang mengalir, maka air di kolam tersebut tidak cepat habis, dasar kolam dan pinggir kolam dilapisi plastik.

 Luas kolam plastik kecil, rata-rata 14 meter persegi dengan kedalaman air antara 10-60 cm. Kecuali untuk kolam pendederan I dan pendederan II, luasnya cukup 2 meter persegi dengan kedalaman air 10 cm. Begitu pula untuk ukuran kaset, luasnya bisa 2-3 kali luas dibandingkan dengan kolam untuk ukuran benih yang lebih kecil dari ukuran kaset dan kedalamannya bisa sampai I meter. Ukuran panjang atau lebar kolam disesuaikan dengan keadaan lahan.

Analisa Usaha

Khusus di kalangan petani ikan di Kab. Tasikmalaya dikenal sebagai istilah untuk ukuran benih ikan, mulai dari lepas baskom (lempung), biji ketimun, biji labu, kuku, paneker, silet, kotak, korek, garfit sampai kaset. Benih ikan mulai dari lempung sampai sebesar kaset membutuhkan waktu sekitar 8 bulan atau 8 periode pendederan. Sedangkan pendederan untuk masing-masing periode pendederan berkisar antara 17-30 hari.

Pendederan I menghasilkan benih ukuran biji mentimun lama pendederan 17-20 hari, pendederan 11 (biji Iabu) selama 17-20 hari, pendederan III (ukuran kuku) selama 30 hari, pendederan I (paneker) selama 30 hari, pendederan A (silet) 30 hari, pendederan (korek) 30 hari, pendederan VII (korek) 30 hari dan pendederan VIII (kaset) selama 30-45 hari. Namun dari berbagai periode pendederan, yang dinilai paling menguntungkan adalah pendederan I dan 11.

Analisa usaha budidaya pendederan I lepas baskom (1 -3 cm) pads kolam 2 meter persegi yakni, pembuatan kolam bayar upah I orang pekerja untuk I hari Rp. 20.000, beli plastik 2 meter @ Rp. 7.000 (Rp. 14.000) dan spin Rp. 7.000. jumlahnya Rp. 41.000. Bali benih 4.000 ekor kali Rp. 5 yakni Rp. 20.000 dan biaya lain-lain Rp. 50.000. Sehingga totalnya Rp. 131.500. Kemudian hasil produksi sebesar biji mentimun jumlah ikannya 3.000 ekor x Rp. 125/ekor menjadi Rp.375.000–Rp.131.000 = Rp.243.500 (keuntungannya).

Cara Budidaya Ikan Gurame Dalam Kolam Terpal

Cara budidaya ikan gurame / gurami dalam kolam terpal untuk ikan gurame dapat dibuat dengan dua model jenis :
  1. Menggali tanah dengan kedalaman tertentu biasanya sekitar 90 cm, kemudian Terpal dipasang pada tanah galian tersebut.
  2. Memasang terpal pada permukaan tanah ( tidak menggali tanah), dengan bantuan rangka dari besi atau kayu ,terpal dirangkai menyerupai bak. Cara pertama beban terpal tidak terlalu berat sewaktu diberi air, cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Dengan selang kita bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Pada budi daya ikan gurame kolam terpal ini kotoran ikan gurame perlu dikeluarkan (shiftpond), agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga.

Kolam terpal gurame
Setelah kolam terpal selesi dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan ikan guramih, akan tetapi sebelum ikan guramih dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya.  Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan guramih yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ada guramih yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam.

Proses selanjutnya adalah memberi makan. Ikan guramih diberi makan 2 kali dalam sehari dengan pellet dengan kandungan protein 25% sampai dengan 30 %. Frekuensi pemberian makan lebih baik dalam frekuensi yang banyak tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit daripada dalam frekuensi sedikit tetapi jumlahnya banyak. Selain Pelet makanan untuk ikan guramih bisa ditambahkan daun-daunan dan sayuran. Daun-daunan dan sayuran sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan guramih.

Pada budi daya ikan guramih dengan terpal ini perlu dihindari pemberian makanan yang berlebihan, jika ada makanan yang tersisa harus segera dibuang. Makanan ikan dan kotoran ikan yang ada di kolam mengandung zat amoniak yang dalam jumlah tertentu bersifat racun bagi guramih. Selain memberi makan dengan jumlah dan frekuensi teratur hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas air.

Meski guramih cukup tahan dengan air yang tidak baik tetapi air perlu dibersihkan dan diganti sebagian(30%) secara periodik. Biasanya penggantian dilakukan satu minggu sekali dengan melakukan shift pond. Air disedot keluar dengan selang atau pompa, kotoran keluar melalui selang tersebut, kemudian diisi kembali dengan air baru. Lebih bagus lagi jika kolam diberi aerator atau filter untuk menambah kadar oksigen dan membersihkan kotoran secara otomatis.
Read more...

Senin, 02 Januari 2012

Budidaya Ikan Koki Mutiara

1 komentar

Ikan koki mutiara merupakan jenis ikan mas yang mempunyai tubuh bulat dengan kepala kecil dan ekor lebar. Ikan ini berasal dari daratan cina, namun di Indonesia sudah lama dapat dibudidayakan. Pemasaran ikan ini selain di dalam negeri juga merupakan jenis ikan yang di eksport dan harganyapun cukup tinggi.

Pemilihan Induk
  • Induk yang baik untuk dipijahkan sudah berumur + 8 bulan, dengan ukuran minimum sebesar telur itik.
  • Pilih induk yang berkepala kecil dengan tubuh bulat, sisik utuh dan tersusun rapih. Jika ikan sedang bergerak, ekor dan sirip akan kelihatan tegak.
  • Untuk mendapatkan keturunan yang berwarna, maka calon induk yang akan dipijahkan berwarna polos. Gunakan induk jantan berwarna putih dan betina berwarna hitam atau hijau lumut atau sebaliknya.

Read more...

Senin, 12 Desember 2011

Ikan Guppy Tembus Pandang (see thru)

0 komentar
Apa yang membuat guppy disukai? Jawabnya tubuh mungil dengan beragam warna. Namun Philip Shaddock, penangkar di Kanada, sengaja menghilangkan beragam warna itu. Awal 2009, Philip membidani kelahiran guppy tembus pandang.
Guppy bernama see thru memang di luar kelaziman fancy guppy alias guppy hias yang selama ini dimiliki hobiis. Tubuh see thru tampak bening. Kondisi itu membuat organ dalam tubuh ikan seperti saluran pencernaan terlihat jelas. Menakutkan? Tentu tidak karena organ dalam see thru dibungkus warna merah muda. Warna itu senada warna mata yang merah.
Warna cerah di ekor yang menjadi daya tarik Peocilia reticulata tak tampak pada see thru. Ekor see thru bening seperti kaca. Istimewanya lagi, tulang-tulang ekor juga tembus pandang. Itu setali tiga uang dengan penampilan sirip atas dan bawah. Ukuran jantan lebih pendek ketimbang betina. Saat berumur 2 bulan, misalnya, panjang jantan sekitar 1,5 - 1,75 cm; betina 3,5 cm.
Read more...

Sabtu, 10 Desember 2011

Ikan Rachovii Si Kecil Mempesona

3 komentar
Tubuh Nothobranchius rachovii boleh saja kecil, tapi pesonanya luar biasa. Tubuh rachovii yang hanya 5 - 6 cm dibalut warna terang yang mencolok: kombinasi merah, putih, dan biru metalik. Itu kontras dengan ekor yang dibingkai garis jingga kemerahan dan hitam. Atas keistimewaan itu ia dinobatkan sebagai killisfish tercantik di dunia.

Sejatinya ada 1.270 spesies killifish yang tersebar di Eurasia (Eropa-Asia), Amerika, dan Afrika. Yang paling popular adalah genus Nothobranchius asal savana di Afrika Timur. ‘Genus Nothobranchius mempunyai warna paling cerah,’ kata Georgius Riandra, hobiis di Kelapagading, Jakarta Utara. Rachovii salah satu dari genus itu.

Tubuh bluefin notho - sebutan rachovii di mancanegara - seolah bercahaya saat terpapar sinar lampu. Karena itu pula ia menjadi ikan terfavorit. Selain itu, ‘Gerakannya lincah dan tidak mudah stres'. keunggulan itu membuat rachovii banyak dipakai sebagai ikon pada beberapa situs killifish mancanegara.

Pengisi akuascaping

Genus Nothobranchius lain yang berwarna cerah adalah N. eggersii, N. korthause, dan N. guentheri. N. eggersii red asal Tanzania, Afrika, tubuhnya didominasi warna merah dan sisik putih metalik serta eggersii yellow, campuran kuning terang dan cokelat tua. Sedangkan N. guentheri red asal Pulau Zanzibar, Afrika, mudah dikenali lantaran berwajah kuning dan ekor merah. Sisiknya dipenuhi semburat biru muda.

Atas keindahan tubuhnyaitu genus Nothobranchius dijadikan penghias akuascaping. Mereka dapat menyatu dengan penghuni akuascaping lain seperti udang hias. Namun, hindari menyatukan jantan karena bersifat territorial alias menyerang jika ikan lain memasuki wilayahnya.

‘Jantan dapat disatukan, asal jumlah betina minimal 2 kali lipat jumlah jantan,’ kata Georgy yang menempatkan 2 jantan dan 5 betina rachovii dalam akuascaping berukuran 60 cm x 50 cm x 40 cm. Ketujuh killifish itu tumbuh sehat dengan kualitas air terjaga. ‘Saya pertahankan kondisi air pada suhu 24 - 280C dan pH 7 agar pertumbuhan optimal,’ imbuhnya.

Umur pendek

Killifish sebetulnya bukan barang baru di tanahair. Menurut Herman Oei, importir ikan hias di Tangerang, pada 2005 spesies Fundulopanchax gadneri banyak dipelihara hobiis tanahair. Gadneri tak kalah istimewa karena tubuhnya dibalut warna kuning mengkilap dengan bintik-bintik merah bertaburan dari kepala sampai ekor.

Namun sayang gadneri kurang moncer. Berdasarkan pengamatan Hermanus Joko, hobiis di Jakarta Barat, umur gadneri pendek. ‘Paling banter 1 - 2 tahun,’ kata Hermanus. Umur itu berlaku pada semua spesies killifish.

Pendeknya umur killifish terkait dengan kondisi di habitat asli. Killifish tinggal di rawa, kolam, atau danau yang mengalami kekeringan saat musim kemarau. Di perairan Afrika, daerah penyebaran genus Nothobranchius, kekeringan dapat berlangsung selama 1,5 - 2 bulan dalam setahun. Akibat kekeringan, killifish mati. Kejadian yang terus berulang setiap tahun itu seakan memberi batasan umur pada generasi killifish berikutnya: tidak lebih dari 4 tahun.

Namun, sebelum menemui ajal sang betina berusaha keras untuk bertelur dan menjaga telur-telurnya dari kekeringan. Ia meletakkan telur di tempat-tempat lembap seperti di bawah tumpukan gambut. ‘Media itu ibarat tempat inkubasi telur,’ ucap Georgy yang telah berhasil menetaskan 8 jenis Nothobranchius. Telur-telur akan menetes setelah hujan pertama menggenangi tempat tinggal mereka.

Potensial dikembangkan

Kebiasaan killifish di alam menginspirasi para penyedia killifish di berbagai belahan dunia. Ikan berbentuk mirip cupang alam itu ditawarkan saat masih dalam bentuk telur. ‘Jarang yang dijual saat ukuran dewasa,’ kata Georgy. Telur-telur berdiameter sekitar 1,5 mm itu dimasukkan dalam wadah plastik tanpa air. Wadah itu hanya berisi substrat lembap seperti cocopeat, peat moss, atau campuran pakis untuk membenamkan telur.

Telur-telur itu siap ditetaskan setelah 1,5 - 2 bulan berada dalam substrat. Caranya, tuangkan substrat ke akuarium yang telah diisi air setinggi 5 cm. Dalam15 menit telur mulai menetas. Burayak yang dihasilkan tumbuh cepat sehingga selang sepekan dapat dipindahkan ke akuarium tanpa substrat.

Killifish bisa dipijahkan saat umur 1,5 bulan dengan komposisi 1 jantan 2 - 3 betina. Substrat lembap - tanpa tanah - harus tersedia di dasar tempat pemijahan sesuai di habitat aslinya. Subtrat yang telah berisi telur sepekan kemudian. ‘Pada eggersii dalam sepekan terkumpul sekitar 170 telur,’ ungkap Georgy. Selama jantan dan betina disatukan perkawinan akan terus berlangsung.

Karena mudahnya memijah, killifish potensial dikembangkan. ‘Apalagi saat ini di dunia sedang tren nano akuarium,’ kata Herman Oei yang beberapa bulan lalu menyambangi Interzoo, pameran ikan hias internasional di Jerman. Nano akuarium berkapasitas 5 - 15 l/akuarium itu disiikan-ikan kecil bercorak terang. Karenanya rachovii dan genus Nothobranchius lain menjadi pilihan yang pas untuk dikembangkan.

Salam : Citra Jevan
Sumber : Majalah Trubus
Read more...

Selasa, 04 Oktober 2011

Karantina Ikan Koi (2)

0 komentar
Banyak penghobi koi yg masih awam dengan cara memperlakukan ikan2 yg baru di beli dari pedagang baik langsung dari pedagang setempat maupun dari pengiriman luar kota. meskipun ikan sudah di karantina oleh pedagang bukan berarti ikan boleh di masukan langsung ke kolam bersama ikan-ikan lain, bisa jadi ikan yg baru di beli dalam 3hr sudah mati atau justru ikan yg sudah lama di kolam malah mati duluan. gejala seperti ini sudah sering terjadi baik ikan lokal maupun ikan import. untuk mengantisipasi hal semacam ini.

MOHON DI PERHATIKAN
  1. Pertama-tama yaitu dengan merendam ikan (masih di dalam kantong plastik) yg baru datang di bak karantina (bak karantina bisa dari fiber atau aquarium) setelah 1 jam ikan baru boleh di lepas di bak karantina.
  2. Bak karantina harus di lengkapi dengan hiter (pemanas yg sudah di stet pada suhu 27-30"c). air di bak karantina harus di beri garam (ukuran 2kg - 3kg/ ton)
  3. Apabila ikan dalam kondisi stres berat pemanas bisa di naikan sampai 32"c. ikan jangan di kasih makan selama 3hr.
  4. setelah 1minggu kalau ikan sudah mulai sehat, suhu di turunkan dan di sesuaikan dengan suhu air di kolam.
SELAMAT MENCOBA

Read more...

Rabu, 21 September 2011

Karantina Ikan Koi

0 komentar

Karantina ikan koi merupakan langkah yang hampir “wajib” bagi penghobis Koi saat menambah koleksi Koi kesayangannya. Karantina Koi dilakukan dengan mengisolasi ikan Koi dengan Koi-koi lainnya dalam tempat/kolam yang terpisah.Karantina biasanya dilakukan apabila ada ikan koi yang terserang penyakit atau ikan koi baru saja datang dari tempat lain. Ikan yang terserang penyakit akan menularkan penyakit tersebut ke ikan koi lainnya, selain itu ikan sakit bisa terganggu oleh aktivitas ikan sehat sehingga perlu dilakukan karantina. Dengan karantina ikan koi yang sakit lebih mudah dilakukan pengobatan jika pengobatan dicampur maka ikan sehat akan ikut “menikmati” obat bagi ikan sakit. Ikan yang baru saja kita beli tidak berpotensi membawa penyakit, meski dari penjual sudah ada jaminan tidak berpenyakit terlalu beresiko jika ikan-ikan koi yang baru saja dibeli tersebut dicampurkan dengan ikan yang jelas sudah sehat. Meski ikan dari penjual diklaim sehat, tetapi stress selama pengangkutan juga berpotensi menimbulkan penyakit pada ikan Koi. Perubahan suhu antara kolam asal, kantong pengangkutan dan kolam baru juga rentan menimbulkan stress pada ikan koi. Ikan yang stress mudah terserang penyakit dan daya tahan tubuh menurun.

Karantina koi dilakukan agar ada penyesuaian antara lingkungan lama dan lingkungan baru, selain itu agar penyakit tidak menular pada ikan yang sudah ada. Jika di Kolam belum ada Ikan koi tidak masalah langsung di masukkan ke dalam kolam, asal kondisi air sudah mature dan disesuaikan dengan kolam asal.

BAK/KOLAM KARANTINA

Mengingat pentingnya karantina ikan koi maka perlu disediakan tempat untuk mengkarantina Ikan koi. Tempat karantina bisa terbuat dari kolam semen, bak fiber atau media lainnya yang memiliki kapasitas air kurang lebih 1000 Liter air. Yang perlu diperhatikan jangan mengkarantina ikan dengan jumlah yang terlalu banyak dalam bak tersebut. Perhatikan kualitas air harus benar-benar mature, suhu air yang terjaga dan aerasi yang cukup. Waktu karantina biasanya dilakukan sekitar 3 minggu.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA KARANTINA IKAN KOI

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan karantina Koi adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan tempat karantina dan fasilitasnya dengan baik, misal aerator,ukuran, filter dan lain-lain. Sehingga air benar-benar mature.
  2. Mengganti air sebagian secara regular.
  3. Monitor keadaan air seperti kandungan amonia dan nitrat.
  4. Jangan memberi makan secara berlebihan
  5. Amati perilaku Koi, jika menunjukkan gejala tidak sehat segera periksa.
  6. Sterilkan bak karantina sebelum diisi Ikan Koi baru.
  7. Suhu air diupayakan stabil pada suhu sekitar 17.5 derajat Celcius, pada karantina ikan sakit suhu air dinaikkan hingga diatas suhu 20 derajat Celcius.
  8. Pada karantina Ikan sakit, beri garam ikan dengan Konsentrasi 1 s/d 3kg per 1000 Liter air dan Elbayou (atau merek lain). Ini berguna untuk menurunkan stress pada ikan koi. Suhu diset lebih dari 20 derajat Celcius.

Referensi:

http://www.koicarp.org.uk/quarantine.htm

Read more...