Senin, 12 Desember 2011

Ikan Guppy Tembus Pandang (see thru)

0 komentar
Apa yang membuat guppy disukai? Jawabnya tubuh mungil dengan beragam warna. Namun Philip Shaddock, penangkar di Kanada, sengaja menghilangkan beragam warna itu. Awal 2009, Philip membidani kelahiran guppy tembus pandang.
Guppy bernama see thru memang di luar kelaziman fancy guppy alias guppy hias yang selama ini dimiliki hobiis. Tubuh see thru tampak bening. Kondisi itu membuat organ dalam tubuh ikan seperti saluran pencernaan terlihat jelas. Menakutkan? Tentu tidak karena organ dalam see thru dibungkus warna merah muda. Warna itu senada warna mata yang merah.
Warna cerah di ekor yang menjadi daya tarik Peocilia reticulata tak tampak pada see thru. Ekor see thru bening seperti kaca. Istimewanya lagi, tulang-tulang ekor juga tembus pandang. Itu setali tiga uang dengan penampilan sirip atas dan bawah. Ukuran jantan lebih pendek ketimbang betina. Saat berumur 2 bulan, misalnya, panjang jantan sekitar 1,5 - 1,75 cm; betina 3,5 cm.
Read more...

Sabtu, 10 Desember 2011

Ikan Rachovii Si Kecil Mempesona

3 komentar
Tubuh Nothobranchius rachovii boleh saja kecil, tapi pesonanya luar biasa. Tubuh rachovii yang hanya 5 - 6 cm dibalut warna terang yang mencolok: kombinasi merah, putih, dan biru metalik. Itu kontras dengan ekor yang dibingkai garis jingga kemerahan dan hitam. Atas keistimewaan itu ia dinobatkan sebagai killisfish tercantik di dunia.

Sejatinya ada 1.270 spesies killifish yang tersebar di Eurasia (Eropa-Asia), Amerika, dan Afrika. Yang paling popular adalah genus Nothobranchius asal savana di Afrika Timur. ‘Genus Nothobranchius mempunyai warna paling cerah,’ kata Georgius Riandra, hobiis di Kelapagading, Jakarta Utara. Rachovii salah satu dari genus itu.

Tubuh bluefin notho - sebutan rachovii di mancanegara - seolah bercahaya saat terpapar sinar lampu. Karena itu pula ia menjadi ikan terfavorit. Selain itu, ‘Gerakannya lincah dan tidak mudah stres'. keunggulan itu membuat rachovii banyak dipakai sebagai ikon pada beberapa situs killifish mancanegara.

Pengisi akuascaping

Genus Nothobranchius lain yang berwarna cerah adalah N. eggersii, N. korthause, dan N. guentheri. N. eggersii red asal Tanzania, Afrika, tubuhnya didominasi warna merah dan sisik putih metalik serta eggersii yellow, campuran kuning terang dan cokelat tua. Sedangkan N. guentheri red asal Pulau Zanzibar, Afrika, mudah dikenali lantaran berwajah kuning dan ekor merah. Sisiknya dipenuhi semburat biru muda.

Atas keindahan tubuhnyaitu genus Nothobranchius dijadikan penghias akuascaping. Mereka dapat menyatu dengan penghuni akuascaping lain seperti udang hias. Namun, hindari menyatukan jantan karena bersifat territorial alias menyerang jika ikan lain memasuki wilayahnya.

‘Jantan dapat disatukan, asal jumlah betina minimal 2 kali lipat jumlah jantan,’ kata Georgy yang menempatkan 2 jantan dan 5 betina rachovii dalam akuascaping berukuran 60 cm x 50 cm x 40 cm. Ketujuh killifish itu tumbuh sehat dengan kualitas air terjaga. ‘Saya pertahankan kondisi air pada suhu 24 - 280C dan pH 7 agar pertumbuhan optimal,’ imbuhnya.

Umur pendek

Killifish sebetulnya bukan barang baru di tanahair. Menurut Herman Oei, importir ikan hias di Tangerang, pada 2005 spesies Fundulopanchax gadneri banyak dipelihara hobiis tanahair. Gadneri tak kalah istimewa karena tubuhnya dibalut warna kuning mengkilap dengan bintik-bintik merah bertaburan dari kepala sampai ekor.

Namun sayang gadneri kurang moncer. Berdasarkan pengamatan Hermanus Joko, hobiis di Jakarta Barat, umur gadneri pendek. ‘Paling banter 1 - 2 tahun,’ kata Hermanus. Umur itu berlaku pada semua spesies killifish.

Pendeknya umur killifish terkait dengan kondisi di habitat asli. Killifish tinggal di rawa, kolam, atau danau yang mengalami kekeringan saat musim kemarau. Di perairan Afrika, daerah penyebaran genus Nothobranchius, kekeringan dapat berlangsung selama 1,5 - 2 bulan dalam setahun. Akibat kekeringan, killifish mati. Kejadian yang terus berulang setiap tahun itu seakan memberi batasan umur pada generasi killifish berikutnya: tidak lebih dari 4 tahun.

Namun, sebelum menemui ajal sang betina berusaha keras untuk bertelur dan menjaga telur-telurnya dari kekeringan. Ia meletakkan telur di tempat-tempat lembap seperti di bawah tumpukan gambut. ‘Media itu ibarat tempat inkubasi telur,’ ucap Georgy yang telah berhasil menetaskan 8 jenis Nothobranchius. Telur-telur akan menetes setelah hujan pertama menggenangi tempat tinggal mereka.

Potensial dikembangkan

Kebiasaan killifish di alam menginspirasi para penyedia killifish di berbagai belahan dunia. Ikan berbentuk mirip cupang alam itu ditawarkan saat masih dalam bentuk telur. ‘Jarang yang dijual saat ukuran dewasa,’ kata Georgy. Telur-telur berdiameter sekitar 1,5 mm itu dimasukkan dalam wadah plastik tanpa air. Wadah itu hanya berisi substrat lembap seperti cocopeat, peat moss, atau campuran pakis untuk membenamkan telur.

Telur-telur itu siap ditetaskan setelah 1,5 - 2 bulan berada dalam substrat. Caranya, tuangkan substrat ke akuarium yang telah diisi air setinggi 5 cm. Dalam15 menit telur mulai menetas. Burayak yang dihasilkan tumbuh cepat sehingga selang sepekan dapat dipindahkan ke akuarium tanpa substrat.

Killifish bisa dipijahkan saat umur 1,5 bulan dengan komposisi 1 jantan 2 - 3 betina. Substrat lembap - tanpa tanah - harus tersedia di dasar tempat pemijahan sesuai di habitat aslinya. Subtrat yang telah berisi telur sepekan kemudian. ‘Pada eggersii dalam sepekan terkumpul sekitar 170 telur,’ ungkap Georgy. Selama jantan dan betina disatukan perkawinan akan terus berlangsung.

Karena mudahnya memijah, killifish potensial dikembangkan. ‘Apalagi saat ini di dunia sedang tren nano akuarium,’ kata Herman Oei yang beberapa bulan lalu menyambangi Interzoo, pameran ikan hias internasional di Jerman. Nano akuarium berkapasitas 5 - 15 l/akuarium itu disiikan-ikan kecil bercorak terang. Karenanya rachovii dan genus Nothobranchius lain menjadi pilihan yang pas untuk dikembangkan.

Salam : Citra Jevan
Sumber : Majalah Trubus
Read more...

Selasa, 04 Oktober 2011

Karantina Ikan Koi (2)

0 komentar
Banyak penghobi koi yg masih awam dengan cara memperlakukan ikan2 yg baru di beli dari pedagang baik langsung dari pedagang setempat maupun dari pengiriman luar kota. meskipun ikan sudah di karantina oleh pedagang bukan berarti ikan boleh di masukan langsung ke kolam bersama ikan-ikan lain, bisa jadi ikan yg baru di beli dalam 3hr sudah mati atau justru ikan yg sudah lama di kolam malah mati duluan. gejala seperti ini sudah sering terjadi baik ikan lokal maupun ikan import. untuk mengantisipasi hal semacam ini.

MOHON DI PERHATIKAN
  1. Pertama-tama yaitu dengan merendam ikan (masih di dalam kantong plastik) yg baru datang di bak karantina (bak karantina bisa dari fiber atau aquarium) setelah 1 jam ikan baru boleh di lepas di bak karantina.
  2. Bak karantina harus di lengkapi dengan hiter (pemanas yg sudah di stet pada suhu 27-30"c). air di bak karantina harus di beri garam (ukuran 2kg - 3kg/ ton)
  3. Apabila ikan dalam kondisi stres berat pemanas bisa di naikan sampai 32"c. ikan jangan di kasih makan selama 3hr.
  4. setelah 1minggu kalau ikan sudah mulai sehat, suhu di turunkan dan di sesuaikan dengan suhu air di kolam.
SELAMAT MENCOBA

Read more...

Rabu, 21 September 2011

Karantina Ikan Koi

0 komentar

Karantina ikan koi merupakan langkah yang hampir “wajib” bagi penghobis Koi saat menambah koleksi Koi kesayangannya. Karantina Koi dilakukan dengan mengisolasi ikan Koi dengan Koi-koi lainnya dalam tempat/kolam yang terpisah.Karantina biasanya dilakukan apabila ada ikan koi yang terserang penyakit atau ikan koi baru saja datang dari tempat lain. Ikan yang terserang penyakit akan menularkan penyakit tersebut ke ikan koi lainnya, selain itu ikan sakit bisa terganggu oleh aktivitas ikan sehat sehingga perlu dilakukan karantina. Dengan karantina ikan koi yang sakit lebih mudah dilakukan pengobatan jika pengobatan dicampur maka ikan sehat akan ikut “menikmati” obat bagi ikan sakit. Ikan yang baru saja kita beli tidak berpotensi membawa penyakit, meski dari penjual sudah ada jaminan tidak berpenyakit terlalu beresiko jika ikan-ikan koi yang baru saja dibeli tersebut dicampurkan dengan ikan yang jelas sudah sehat. Meski ikan dari penjual diklaim sehat, tetapi stress selama pengangkutan juga berpotensi menimbulkan penyakit pada ikan Koi. Perubahan suhu antara kolam asal, kantong pengangkutan dan kolam baru juga rentan menimbulkan stress pada ikan koi. Ikan yang stress mudah terserang penyakit dan daya tahan tubuh menurun.

Karantina koi dilakukan agar ada penyesuaian antara lingkungan lama dan lingkungan baru, selain itu agar penyakit tidak menular pada ikan yang sudah ada. Jika di Kolam belum ada Ikan koi tidak masalah langsung di masukkan ke dalam kolam, asal kondisi air sudah mature dan disesuaikan dengan kolam asal.

BAK/KOLAM KARANTINA

Mengingat pentingnya karantina ikan koi maka perlu disediakan tempat untuk mengkarantina Ikan koi. Tempat karantina bisa terbuat dari kolam semen, bak fiber atau media lainnya yang memiliki kapasitas air kurang lebih 1000 Liter air. Yang perlu diperhatikan jangan mengkarantina ikan dengan jumlah yang terlalu banyak dalam bak tersebut. Perhatikan kualitas air harus benar-benar mature, suhu air yang terjaga dan aerasi yang cukup. Waktu karantina biasanya dilakukan sekitar 3 minggu.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA KARANTINA IKAN KOI

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan karantina Koi adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan tempat karantina dan fasilitasnya dengan baik, misal aerator,ukuran, filter dan lain-lain. Sehingga air benar-benar mature.
  2. Mengganti air sebagian secara regular.
  3. Monitor keadaan air seperti kandungan amonia dan nitrat.
  4. Jangan memberi makan secara berlebihan
  5. Amati perilaku Koi, jika menunjukkan gejala tidak sehat segera periksa.
  6. Sterilkan bak karantina sebelum diisi Ikan Koi baru.
  7. Suhu air diupayakan stabil pada suhu sekitar 17.5 derajat Celcius, pada karantina ikan sakit suhu air dinaikkan hingga diatas suhu 20 derajat Celcius.
  8. Pada karantina Ikan sakit, beri garam ikan dengan Konsentrasi 1 s/d 3kg per 1000 Liter air dan Elbayou (atau merek lain). Ini berguna untuk menurunkan stress pada ikan koi. Suhu diset lebih dari 20 derajat Celcius.

Referensi:

http://www.koicarp.org.uk/quarantine.htm

Read more...

Minggu, 28 Agustus 2011

Tips Membeli Ikan Koi

3 komentar

Sebelum membeli ikan koi ada banyak hal yang harus diketahui, banyak para pecinta koi saat membeli ikan koi hanya berpatokan terhadap warna dan pola koi saja, pada umumnya mereka mengesampingkan hal-hal lain yang lebih penting dari warna dan pola koi.

Banyak para penjual koi yang kurang jujur dalam berjualan koi dan hanya mengejar keuntungan semata sehingga tidak menjelaskan kondisi koi yang sebenarnya. Berkaca dari pengalaman yang pernah saya alami saya sering kehilangan koi karena mati setelah beberapa hari terbeli dan itu terjadi berulang-ulang kali, tapi saat ini saya sudah mempunyai tips khusus dalam membeli ikan koi yang saya dapatkan dari pengalaman pribadi saya selama kurang lebih 3 tahun.

Berikut tipsnya :
  1. Perhatikan anatomi koi (Bentuk tubuh, Kelengkapan anggota tubuh koi) sebaik apapun bentuk atau corak tubuh koi jika siripnya patah koi tersebut dianggab jelek/cacat.
  2. Perhatikan dengan detail tubuh koi, hindari membeli dengan ciri sirip berwarna merah karena tersebut menandakan koi sedang stres, hidari membeli koi dengan sirip yang banyak bermunculan bintik-bintik kecil berwarna putih (white Spot)
  3. Hindari membeli koi yang tidak bergerak aktif (lesu, sering menyendiri)
  4. Perhatikan tubuh koi apakah ada bagian tubuh yang terluka (sisik yang memerah, tubuh berlubang)
  5. Amati secara seksama tubuh koi apakah ada parasit yang menempel (mis : Kutu Jarum, Kutu Ikan) jika ada usahakan jangan dibeli apabila tidak mampu menanganinya karena bisa menular ke koi lain dengan cepat.
Semoga tips dari saya ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para pecinta koi, mohon kritik dan saran para pembaca
Salam Citra Jevan
Read more...

Sabtu, 13 Agustus 2011

Sistem Peredaran Darah Ikan Koi

0 komentar

Darah tidak hanya membawa oksigen tapi banyak unsur penting lain diseluruh tubuh. Darah mengumpulkan kotoran ketika melakukan proses sirkulasi. Limbah dalam darah disaring limfa dan ginjal. di dalam darah adah juga sel seperti limfosit yang berfungsi meningkatkan respon kekebalan untuk mencegah ikan terjangkit penyakit yang secara khusus disebabkan virus.

Banyaknya sel dan berbagai unsur dalam darah ikan bervariasi jika dibandingkan kandungan darah dari hewan lain. Hidup di air memberikan resiko berbeda dengan hewan yang hidup di darat. Air dapat masuk dari mana saja, seperti luka dan menyebabkan ginjal kelebihan beban, bisa juga sebaliknya di mana cairan seperti darah keluar dari tubuh. keduanya bisa mengancam kehidupan ikan.

Trombosit adalah salah satu unsur penting dalam darah. Di daerah yang terluka atau cidera sel-sel ini melakukan fungsi pembekuan untuk mencegah ikan kehilangan lebih banyak cairan. Tingkat pembekuan yang cepat penting dalam kehidupan di air tetapi bervariasi berdasarkan spesies ikan. Trombosit dalam darah ikan tidak seperti pada manusia tetapi memiliki fungsi lebih menyerupai trombosit dalam darah mamalia.

Eritrosit adalah salah satu sel darah merah yang ditemukan di dalam darah vertebrata. Eritrosit berfungsi membawa oksigen dalam pigmen hemoglobin melalui pembulu arteri. berkat pengaruh kandungan oksigen darah akan berwarna merah terang, sedangkan darah pada pembuluh yang berwarna lebih gelap mengindikasikan oksigen telah terkirim ke bagian tubuh yang membutuhkan.


Salam : CitraJevan
Sumber : Koi.S Magazine Vol III hal 42 Tahun 2011

Read more...

Jumat, 05 Agustus 2011

White Spot

0 komentar
Penyakit white spot mungkin boleh dibilang penyakit yang sangat populer karena banyak di-temukan menyerang koi di kolam taman maupun kolam penampungan. Bintik-bintik putih akan tampak di permukaan badan ikan, mula-mula di satu bagian kemudian meluas pada bagian tubuh lainnya. Penyebab bintik putih ini tidak lain dari protozoa bernama Ichthyophthirius multifilis. 

Sekalipun tidak terlihat mata telanjang, tapi karena protozoa ini berkumpul dalam jumlah banyak, maka akan tampak seperti bintik putih. Diameter seekor protozoa sekitar 0,7 milimeter dan berbentuk seperti telur. Koi yang terserang bintik putih seolah-olah tertutup oleh bedak putih. Pada tahap awal bintik putih hanya menyerap cairan tubuh, tapi lama-kelamaan menyebabkan ikan kurus dan akhirnya mati.

Koi akan sangat mudah terserang apabila lingkungannya jelek dan kesehatan koi tidak berada dalam kondisi prima. Untuk mengobati koi yang terserang bisa dengan  cara menaikkan  suhu air hingga mencapai beberapa derajat dari suhu awal. Cara ini sering efektif untuk mematikan white spot.

Pengobatan dengan cara menaikkan suhu air kolam 0,5 gram Methelene blue dalam 1 ton air juga cukup efektif dalam mengenyahkan white spot. Pengobatan dilakukan dengan cara pemandian. Selain pada tubuh, white spot juga menyerang insang koi.
Read more...

Minggu, 31 Juli 2011

TIPS MEMILIH KOI

0 komentar

BADAN KOI

Bentuk badannya bisa dilihat saat koi berenang, karena bentuk badan yang sempurna akan berpengaruh langsung pada gaya berenangnya. Demikian pula Sebaliknya. Walaupun seekor koi mempunyai corak warna yang sangat indah dan montok, tapi Jika sirip-nya tidak lengkap, koi tersebut dinilai jelek. Walaupun tidak mutlak, Sebaiknya kedua sisi badannya simetris. Dan harus diingat, seekor induk betina yang sedang "mengandung" perutnya lebih buncit. Ini Jangan disalahartikan bahwa ikan koi tersebut perutnya tidak normal. Harus diingat pula, ada dua bentuk badan yang abnormal yaitu: cacat dan kurang makan. Jika seekor koi tak bersirip atau mata-nya hilang sebelah, jelas koi tersebut cacat dan Jangan sekali-kali dipilih kendati dijual murah. Namun Jika ada koi berperut buncit di salah satu sisi badannya, atau ada sebuah rongga kecil pada kepalanya, kalau kita berminat koi seperti itu boleh diambil, dengan harga miring tentu!

Secara rinci, bentuk badan yang harus diperhatikan adalah seperti berikut:

1. Garis punggung lurus dan punggung melengkung wajar

Jika kita perhatikan dari atas, garis punggung koi harus terlihat lurus dan ketika mereka bergerak meliuk punggungnya melengkung dengan wajar. Jika dilihat dari samping, maka garis sebelah atas badannya dan bawah badannya membentuk lengkung yang wajar. Artinya, sebelah atas badannya tidak boleh terlalu melengkung, tapi sebelah bawah juga Jangan sampai membentuk garis lurus. Koi yang ketika berenang membentuk lengkungan yang tajam pada badannya sendiri tidak pantas untuk dipilih.

2. Sirip tumbuh sempurna dan cantik

Sirip yang cantik dan besarnya sesuai dengan badannya, menjadikan koi tampak cantik. Yang paling penting di antara semua sirip adalah sirip dada. Sirip ini tidak boleh cacat karena penyakit atau cacat bawaan. Beberapa koi yang karena keku-rangan makan biasanya mempunyai sirip yang kerdil (kecil).
Sirip ekor dan sirip punggung koi sering ditemu-kan cacat. Begitu pula halnya dengan sirip perut atau sirip anal. Usahakan memilih koi yang mempunyai bentuk sirip sempurna.

3. Kepala berbentuk sempurna

Beberapa wajah koi enak dilihat, tapi beberapa lagi tidak. Ada koi yang mempunyai hidung bersan-dar ke depan, dan sebagian lagi ada yang mancung. Bentuk hidung koi ini, kendati berbeda, keduanya dianggap kurang bagus. Yang bagus adalah koi dengan bentuk hidung yang wajar, tidak terlalu menonjol, tapi juga tidak tenggelam dalam timbun-an daging.

Cacat rahang paling menentukan. Boleh jadi cacat ini disebabkan oleh penyakit gill root (akar insang) yang menyerang koi ketika masih kecil. Cacat yang disebabkannya sangat besar pengaruhnya terhadap penilaian koi. Kepala koi menjadi besar dan lebar, dan sangat tidak enak dipandang. Penyakit ini memang mempengaruhi bentuk mulut dan insang. Antara mata, mulut, dan rahang harus sama bagusnya dan membentuk suatu bangunan yang serasi dan sempurna.

4. Perbandingannya serasi

Perbandingan antara panjang, lebar, dan tinggi merupakan kunci bagus tidaknya koi. Yang dimak-sudkan di sini adalah angka paling besar antara perbandingan panjang badan dan tinggi adalah satu. Itu yang paling bagus. Namun pada umumnya angka rasio ini berkisar antara 1-2,6 hingga 1-3,0 dan biasanya angka ini sudah cukup memadai.

WARNA KOI

Warna koi yang dianggap bagus adalah yang benar-benar cemerlang. Artinya Jika dalam seekor koi terdapat warna putih, maka putihnya harus benar-benar putih tanpa ada gradasi kehitam-hitaman. Demikian pula Jika pada koi terdapat warna merah, maka merahnya harus mencolok, tidak boleh kemerah-merahan. Hitam pun demikian. Inilah yang sering dipakai untuk membedakan antara koi lokal dengan harga lokalnya dibandingkan koi impor dengan harganya yang selangit. Koi lokal umumnya warnanya belum sempurna benar, lain dengan koi impor yang sudah tidak diragukan lagi.

Selain gradasi warna, bercak atau titik yang t

idak "layak" tidak boleh ada. Misalnya saja pada bagian badan yang berwarna putih bersih tidak boleh ada setitik pun warna merah atau warna hitam. Masing-masing warna harus terpisah secara nyata, dan masing-masing mempunyai hidang yang berbeda. Antara warna merah, putih, hitam, dan warna lain harus terpisah dan tid

ak boleh bercam-pur. Bintik putih pun tidak boleh hadir pada bidang yang berwarna merah ataupun hitam. Jika kita temukan koi yang tubuhnya diselimuti selaput putih, itu merupakan pertanda bahwa koi sedang ke-dinginan.

POLA WARNA KOI

Semua tanda-tanda dalam tubuh koi haruslah seimbang. Bagian putih pada mulut dan bagian ekor paling penting. Kepala yang membentuk huruf seharusnya ideal, tapi yang berbentuk unik yang sering dibutuhkan. Dua bagian yang menjadi pusat penilaian adalah bagian kepala dan bahunya dan daerah ekor. Daerah kepala dan punggung jauh lebih penting dibandingkan daerah ekor. Warna merah pada kepala harus lebar dan tegas. Garis putih pada leher sangat diharapkan sekali pada seekor Kohaku. Pada daerah ekor yang sangat diharapkan adalah warna putih yang bersih, tidak kehitam-hitaman.

Pola warna yang keiihatan berat pada daerah ini sungguh tidak diharapkan. Warna merah yang buram misalnya, sangat tidak diharapkan hadir pada daerah ini.

KUALITAS KOI

Kualitas koi sesungguhnya sulit dilukiskan dengan kata-kata. Kualitas yang tinggi merupakan perpaduan antara warna-warna putih, merah, hitam, dan bentuk badan secara keseluruhan. Suatu kecen-derungan untuk menilai koi lebih yang besar, tanpa melepaskan kriteria warna badannya, adalah sangat penting.

Kualitas koi identik dengan setiap poin yang berlaku di dalam penjurian perlombaan koi. Bentuk badannya, warnanya, pola warna, dan keanggunan-nya sangat erat hubungannya dengan kualitas koi. Mendapatkan kualitas yang bagus adalah suatu hal yang sangat kita harapkan. Dan pastilah koi demi-kian akan mendapatkan nilai yang tinggi apabila diikutkan dalam perlombaan. Adalah salah besar apabila kita Selama ini hanya menganggap bahwa nilai seekor koi hanya ditentukan oleh pola warna badannya ataupun dari besarnya saja.

Dengan mengetahui kualitas koi, kita bisa mem-perkirakan harganya. Artinya, Jika koi yang hendak kita beli benar-benar bagus, tidak salah apabila kita harus mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah. Nilai sebesar itu tentu tidak untuk seekor koi yang rendah kualitasnya. Jangan lagi kita menjadi korban i dari keisengan pedagang yang menawarkan seekor i ikan mas lauk yang sekalipun besar dan bentuk ba-dannya bagus, dengan harga seekor koi. Atau Sebaliknya, Jangan sampai kita bertahan dengan harga yang rendah ketika nienawar seekor koi berkualitas prima. Karena hal ini sebenarnya hanya akan mene-lanjangi kita, karena kebodohan kita akan terlihat > oleh para pedagang. Jika pedagang menghadapi penv beli yang tidak mengerti, mereka malah akan mengerjai atau bahkan segan melayani pembeli berkon-sultasi.

Read more...

Minggu, 24 Juli 2011

Budidaya Ikan Molly

0 komentar

Molly (Poecilia sphenops) berasal dari Meksiko, Florida, Virginia. Ikan ini bersifat omnivore. Ukuran tubuhnya relatif cukup besar, maksimal sekitar 12 cm. Hingga kini sudah banyak varietas yang beredar di pasaran dengan warna dan bentuk tubuh yang beragam akibat persilangan dan mutasi. Molly balon, misalnya, yang bertubuh seperti bola akan tampak sangat bagus seperti maskoki mini bila ukurannya sudah besar.

Di habitat aslinya, molly menghendaki suhu perairan 25 - 28° C dengan pH 8 dan kekerasan sekitar 14-20° dH. Namun, karena sudah lama dipelihara di daerah dengan pH netral (sekitar 7) maka saat ini tampaknya pembudidayaan di daerah ber-pH netral pun sudah tidak ada masalah. Hanya saja jenis ikan ini kurang toleransinya terhadap perubahan atau goncangan suhu yang tinggi.

Membedakan jantan dan betina ikan molly ini sangat mudah. Dibanding jantan, betina biasanya lebih gemuk. Sirip punggung jantannya lebih panjang dan lebar serta tubuhnya lebih kecil dan langsing dibanding betina.
Molly Jantan

Molly Betina

Memijahkan molly hampir sama dengan guppy. Hanya saja hasilnya akan lebih bagus bila kondisi airnya agak keras. Untuk itu, penambahan garam dapur sekitar satu sendok makan per tiga liter air akan membantu memperbanyak produksi anakan molly. Selain itu, kecukupan sinar matahari merupakan syarat agar berhasil membudidayakan molly. Molly akan menjadi induk setelah berumur lima bulan. Ukuran jualnya sekitar 2,5-3,0 cm yang dapat dicapai dalam waktu 3-4 bulan.

sumber : Darti S.L dan Iwan D. Penebar Swadaya, 2006
Read more...

Sabtu, 16 Juli 2011

Taisho-Sanke

0 komentar

Taisho-Sanke adalah koi yang badannya berwarna putih dan-dihiasi dengan warna merah dan hitam. Pola dasarnya merah pada bagian kepalanya, dan garis lebar hitam pada bagian dadanya. Taisho-Sanke termasuk varietas yang terkenal, seperti hal-nya Kohaku.

Tidak jelas sejak kapan koi dengan tiga warna ini muncul. Namun sejak pertengahan jaman Meiji, koi dengan tiga warna sudah ditemukan. Pada awal-nya, yang ada baru koi dengan tiga warna yang se-cara penuh menghiasi sekujur badan koi. Atas jasa Eizaburo Hoshino dari Takezawa, kini telah dapat menikmati koi yang berbadan putih dengan hiasan warna hitam dan merah pada sekujur badannya.

Seperti Kohaku, putihnya Taisho-Sanke harus seputih salju. Warna merah harus seragam dan pekat. Yang bertepi terang lebih penting. Taisho-Sanke di-sebut bagus Jika di kepalanya tidak terdapat warna hitam. Koi yang punggungnya terdapat warna hitam lebar akan lebih bagus dan tampak sangat indah. Tsubo-Sumi adalah koi yang mempunyai badan putih dengan bercak hitam, sedangkan Kasane-Sumi adalah koi yang pada warna hitamnya terdapat di atas bercak merah. Yang paling ideal adalah sirip yang juga mempunyai tiga pola warna.
Aka-Sanke adalah Taisho-Sanke yang warna merahnya membentang dari kepala hingga ekor. Koi ini memang sangat mengesankan, tetapi kurang ang-gun. Doitsu-Sanke adalah Taisho-Sanke yang masih merupakan keluarga karper kaca dari Jerman. Aka-Sanke dari karper kaca ini dikenal dengan Doitsu-Aka-Sanke. Fuji-Sanke adalah Taisho-Sanke yang mempunyai gumpalan perak pada kepalanya. Tancho-Sanke adalah koi yang mempunyai warna merah yang lebar pada kepalanya, tapi pada badan-nya tak terdapat warna merah.

Read more...

Selasa, 28 Juni 2011

Cara pengepakan Saat Pengangkutan Koi

0 komentar

Langkah-langkah pengepakan ikan yang hendak diangkut adalah sebagai berikut:

Pertama, sediakanlah kantung plastik yang berdiameter (lebar) 50 cm sepanjang ± 160 cm. Plastik tersebut diikat pada bagian tengahnya dengan jalan membelitkan bagian ujung yang satu dengan lain-nya. Kemudian kedua mulut plastik dipertemukan atau dengan kata lain plastik tersebut dibuat rang-kap dengan bagian dalam dan luar sama panjangnya.

Langkah berikutnya adalah mengisi plastik dengan air bersih yang sudah memenuhi syarat se-banyak kurang lebih 15 liter atau sekitar 12—13 cm tingginya. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diingin-kan, plastik hendalcnya dicek dulu apakah bocor atau tidak. Caranya adalah dengan menggelembung-kan plastik dan memegang ujungnya. Air di dalam plastik digoyang-goyangkan untuk mengecek bocor tidaknya plastik. Setelah yakin plastik tidak bocor, bisa diikuti langkah berikutnya.

Ikan-ikan yang sudah diberok Selama 1 - 2 hari, kemudian dimasukkan ke dalam kantung yang telah berisi air. Penangkapan dilakukan dengan serokan yang halus untuk mencegah stres pada ikan dan luka yang tidak dikehendaki. Jumlah ikan atau banyak-nya ikan yang dimasukkan hendaknya sesuai dengan ketentuan tersebut di atas. Karena biasanya ikan yang dibeli berukuran sudah besar maka ketentuan berat badanlah yang hendaknya dipakai. Enam ekor ikan koi yang berukuran masing-masing setengah kilogram cukup dikemas dalam sebuah kantung plastik yang lebarnya 50 cm dan tinggi 60 cm (setelah diikat nantinya).

Setelah ikan masuk, udara yang ada di dalam plastik dikeluarkan. Dengan jalan mengurut plastik dari ujung hingga permukaan air, maka udara akan keluar dan yang tinggal hanya air dan ikan.

Pengangkutan tertutup membutuhkan oksigen murni i pernapasan koi. (Foto: Hem Susanto)
Slang oksigen dimasukkan ke dalam plastik dan dipegang pada leher kantung plastik. Kemudian dengan hati-hati kran oksigen dibuka dan oksigen murni akan memenuhi kantung plastik. Sebelum plastik berisi penuh benar, kran dimatikan dan kantung mulai diikat dengan karet gelang.

Untuk menjaga Jangan sampai bocor, sisa plastik dipelintir lebih dulu dan karet diikat berlawanan dan diakhiri dengan ikatan pada lipatan plastik. Untuk memperbesar ruang gerak ikan, penempatan kantung yang sudah dikemas Sebaiknya mendatar dan tidak berdiri.
Jika jumlah kantung tidak banyak, untuk lebih amannya kantung plastik bisa dimasukkan dalam kardus bekas. Dalam jumlah banyak kantung plastik bisa dijejer dengan melapisi karung goni basah pada alasnya. Karung ini untuk menghindari masuknya benda-benda yang tidak dikehendaki yang bisa merusak kantung plastik.

Untuk pengangkutan siang had yang terik, dalam kantung bisa ditambahkan bongkahan batu es agar suhu tidak naik selama perjalanan. Pada pengangkutan jarak jauh biasanya antara kantung dengan kardus bekas masih dilapisi dengan styrofoam atau gedebok pisang yang bisa jadi penghambat panas.

Jika kita mengangkut ikan dengan mobil yang dilengkapi AC (Air Conditioning) atau penyejuk ruangan, akan lebih bagus Jika kantung kita tempatkan dalam mobil dan bukannya di bagasi yang biasanya panas.

Read more...

Selasa, 21 Juni 2011

Memelihara Koi Untuk Pemula

0 komentar

Nishikigoi atau lebih populer sering disebut sebagai ikan Koi, jenis ikan ini sering disangka ikan asli jepang tetapi sebenarnya tidaklah demikian.

Asal persisnya koi sebenarnya penulis kurang begitu paham, ada yang menyebut berasal dari daerah Asia timur, Persia, sekitar laut hitam, ada pula beberapa literature menyebut koi berasal dari Cina.

Jenis ikan ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia karena kemampuan jenis ikan ini untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan setempat.

Ikan jenis ini merupakan jenis ikan hias kolam paling popular dan paling digemari di seluruh penjuru dunia, mungkin karena keindahan ragam pola dan warnanya.

MENGAPA HARUS KOLAM ?

Koi sebenarnya tidaklah harus dipelihara dikolam, bisa saja di bak, akuarium atau lainnya.

Yang harus dipahami disini adalah inti permasalahanya.

Koi adalah jenis ikan hias yang “ keindahan utamanya “ terletak pada bagian punggungnya, kalau diamati bagian lain dari tubuhnya tidak lah ada sesuatu yang lebih istimewa dari jenis ikan hias lainnya.

Nah, bagian tersebut bisa dilihat atau diamati kalau kita melihat dari posisi atas koi itu sendiri.

Itulah yang harus kita jadikan acuan.

Kalau kita memelihara ikan hias berarti kita ingin menikmati keindahan nya, keindahan itu akan kita nikmati kalau kita memelihara di kolam, atau memelihara di akuarium , bak dan lain sebagainya yang posisinya kita letakkan dibawah pandangan horizon kita.

Jadi memelihara koi tidaklah harus dikolam.

BAGAIMANA MEMELIHARA KOI YANG BAIK.

Banyak para hobbis maupun para calon hobbis yang beranggapan terlalu berlebihan dalam pemeliharan koi.

Dalam pengamatan penulis sendiri, masyarkat hobbis koi seolah – olah sangatlah terlalu berlebihan dalam cara – cara pemeliharaan koi, kadang kalau penulis amati malah cenderung timbul semacam rasa paranoid yang berlebihan.

Prinsip memelihara koi sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan prinsip hidup atau kehidupan manusia itu sendiri, mungkin yang beda manusia hidup di darat sedang koi di air.

Dalam memelihara koi yang perlu diperhatikan sebenarnya hanyalah menjaga kualitas lingkungan hidup koi itu sendiri. Sama dengan manusia, seorang manusia sehat akan menjadi sakit apabila hidup dilingkungan yang tidak sehat, manusia sakit bila tidak di obati lambat laun akan sakit makin parah lalu mati, sama hal juga dengan koi.


LINGKUNGAN HIDUP KOI YANG BAIK

Untuk lebih mudah memahami dalam membentuk lingkungan hidup koi yang baik, cobalah sejenak pembaca untuk membayangkan habitat asli tempat koi yang asli.

Cobalah pembaca bayangkan sebuah danau atau sebuah sungai alam, disana banyak hidup berbagai mahluk hidup baik flora maupun fauna, yang kalau kita amati secara biologi sederhana antara satu dan lainnya masing – masing species yang hidup disana saling ada keterkaitan antara satu dengan lainnya, mulai dari mikro organisme sampai makro organisme,

Kehidupan disana akan membentuk suatu rantai makanan dan rantai kehidupan. Jadi dalam menciptakan lingkungan tempat hidup koi hendakanya kita berusaha untuk menciptakan lingkungan yang menyerupai habitat aslinya, tentu saja dengan membuang hal-hal yang dapat mengganggu kelangsungan hidup koi itu sendiri di habitat aslinya, misalkan saja predator.

Dalam memelihara koi dalam lingkungan tempat tinggal kita tidak mungkin kita membuat lingkungan hidup seperti habitat asli koi. Namun disini kita harus merekayasa lingkungan hidup koi sehingga meyerupai habitat aslinya.

MERANCANG LINGKUNGAN HIDUP KOI

Dalam membuat lingkungan hidup koi ( dalam hal ini yang dimaksud adalah “tempat” rencana pembaca untuk memelihara koi ) sangat erat kaitannya dengan anggaran yang disiapkan, luas lahan yang akan di gunakan, selera estetika hobbis dan sebagainya.

Untuk merancang tempat pemeliharaan koi hal yang pertama perlu dipikirkan adalah sumber air yang akan digunakan.

Apabila di tempat yang akan kita gunakan mempunyai sumber mata air alami maka yang kita butuhkan hanyalah rancangan untuk membuat kolam atau rancangan sebuat empang ( banyak yang mengistilahkan demikian untuk kolam dengan sumber mata air alami ).

Apabila lahan yang akan kita gunakan tidak memiliki sumber mata air alami tetapi memiliki sumber air alami buatan ( misalkan sumur ) tinggal pembaca mempertimbangkan factor ekonomis.

Yang dibutuhkan adalah rancangan kolam dengan sumber air mengalir terus ke kolam.

Namun apabila mempertimbangkan ketersedian atau kemampuan sumber air tersebut atau factor ekonomis maka yang di butuhkan adalah rancangan kolam dengan sistim filtrasi-nya.

Apabila lahan yang akan kita gunakan menggunakan sumber air yang tidak alami ( misalkan PDAM / PAM ) yang diperlukan adalah hasil test laboratorium sumber mata air tersebut ( misalakan PDAM, setiap daerah memiliki kualitas air yang berbeda – beda ), baru kita dapat merancang kolam dengan sistim filtrasi yang sesuai.

Apabila pembaca ingin memelihara koi di akuarium atau bak maka yang diperlukan adalah sumber airnya dan rancangan sistim filtarsi yang sesuai dengan kualitas air dan bentuk akuarium / bak tersebut

MENGAPA PERLU SISTIM FILTRASI

Sistim filrasi diperlukan untuk menjaga habitat koi tetap sehat dan layak huni.

Sama seperti manusia koi hidup juga menghasilkan limbah, kotoran, dan lain – lain yang dapat merusak kualitas air sebagai tempat hidup koi itu sendiri.

Misalkan kotoran (feses ) yang dapat menimbulkan gas ammonia yang beracun.

BAGAIMANA SISTIM FILTRASI YANG BAIK ?

Sistim filtrasi yang terbaik baik adalah sistim yang sesuai dengan kolam itu sendiri baik bentuk kolam , letak kolam ( dalam tanah, diatas permukaan tanah atau gabungan ) ,sumber air kolam itu sendiri dan hal - hal lainya.

Sistim fitrasi yang baik adalah gabungan antara filter fisika, kimia dam biologi.

Yang dimaksud sistim fisika adalah sistim filter secara fisika atau mekanis, kalau lebih disederhanakan lagi mungkin filter untuk menyaring kotoran – kotoran yang kasat mata.

Yang dimaksud sistim kimia adalah sistim filtasi dengan proses kimiawi dan atau penyaringan bahan – bahan kimiawi yang sifatnya merusak atau menurunkan kualitas air sebagai habitat hidup.

Sedangkan sistim biologi adalah sistim filtasi dengan proses biologi.

Salam : CitraJevan



Read more...

Rabu, 08 Juni 2011

Kutu Jarum

2 komentar

Kutu Jangkar/kutu jarum atau dalam bahasa inggris dikenal dengan Anchor Worm kerap membuat pusing pecinta ikan hias termasuk ikan Koi. Kutu jangkar secara termasuk dalam kategori Crustasea, yang hidup dibawah sisik ikan koi. Dalam hidupnya kutu jangkar bersifat parasit bagi ikan koi kesayangan, sehingga akan merugikan untuk kesehatan koi. Selain itu keberadaan kutu jangkar pada koi akan menimbulkan infeksi sekunder jika daya tahan koi dan kualitas air buruk. Infeksi sekunder ini terkadang bisa jauh lebih berbahaya.

Kutu jarum mempunyai siklus hidup langsung tanpa inang perantara. Kutu jantan dan betina akan berpasangan pada permukaan tubuh ikan. Meskipun demikian hanya kutu betina saja yang kemudian menjadi parasit. Kutu jantan akan mati setelah mereka kawin. Kutu betina akan menancapkan kepalanya kedalam jaringan tubuh ikan dengan bantuan alat berbentuk jagnkar sehingga dia bisa menempelkan dirinya dengan ketat pada tubuh ikan yang diinfeksinya. Hewan ini selanjutnya akan menyerap darah dan memakan bagian-bagian sel ikan.

Tanda-Tanda Serangan
Sebagai ektoparasit berukuran besar, cacing jarum dewasa mudah dilihat dengan mata telanjang. Mereka menempel pada permukaan tubuh ikan. Ikan yang terserang bisa menunjukkan gejala berenang kesana kemari dengan cepat, atau menggesek-gesekan tubuhnya pada benda-benda didalam akuarium dalam rangka membebaskan tubuhnya dari kutu yang menempel, atau dari irititasi yang ditimbulkan. Pada ikan besar, serangan ini bisa tidak berpengaruh, tapi pada ikan kecil seperti guppy, kehadiran mereka bisa berakibat fatal

Pencegahan dan Perlakuan
Kutu jarum/jangkar (Anchor Worm) dapat diatasi dengan beberapa cara, cara paling sederhana adalah dengan mencabut satu persatu kutu dari ikan koi. Namun cara ini tentu sangat melelahkan jika jumlah kutu jangkar sudah sedemikian banyak. Selain itu pada saat kutu jangkar dicabut akan membuat ikan kesakitan dan meninggalkan bekas luka pada ikan koi, sehingga berpotensi merusak.
Cara lain adalah dengan menggunakan Dimilin. Dimilin bekerja dengan mengganggu praktek perkawinan cacing jangkar sehigga siklus hidup mereka akan terganggu. Ini juga berarti bahwa yang saat kutu jangkar menancap pada ikan koi,tetap tidak cedera, tetapi mereka akan tidak lagi mampu menghasilkan keturunan.
Pemberian larutan Kalium Permanganat (PK) pada kolam koi, juga mampu mengatasi menghilangkan kutu jarum pada ikan koi. Namun penggunaan larutan ini sekarang tidak direkomendasikan.
Abate yang biasa dipakai untuk membunuh jentik nyamuk juga bisa dipergunakan untuk membasmi kutu jarum. Dengan dosis disesuaikan dengan volume air dan beberapa kali, kutu jarum akan lenyap dari kolam koi. Selamat mencoba.

Salam
Citra Jevan
Read more...

Kamis, 02 Juni 2011

KOHAKU

0 komentar

Kohaku adalah varietas koi yang mempunyai badan putih dengan bercak merah pada badannya. Kohaku boleh dikatakan paling populer di antara varietas koi. Ini bisa dimaklumi sebab corak warna-nya langsung mengingatkan orang pada bendera ke-bangsaan Jepang. Dan tidaklah berlebihan bila Kohaku dianggap sebagai koi yang "pertama dan terakhir", karena umumnya pertama kali orang akan memilih Kohaku, lalu berpindah-pindah varietas,lantas pada akhirnya kembali lagi pada Kohaku.

Untuk mencapai coraknya yang sekarang, di-butuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan Kohaku. Dari seekor koi berwarna hitam lahirlah koi berpipi merah lewat suatu mutasi, yang lantas ngetop dengan nama "Hookazuki". Pada tahun 1800, dari "Hookazuki" ini lahirlah seekor koi berwarna putih. Koi berwarna putih ini lantas dikawin-kan dengan Higoi, lahirlah Haraka, yaitu koi putih dengan bercak-bercak merah. Haraka sendiri ber-arti berperut merah (Red belly). Kemudian ber-turut-turut lahirlah Hoo-Aka (berpipi merah), Era-Hi (berinsang merah). Sejak 1830 muncullah koi dengan sebagian kepala berwarna merah (Zukin-kaburi), koi berbibir merah (Kuchibeni), dan Sarasa yang mempunyai punggung berwarna merah dan putih. Pendek kata pada jaman Meiji, Kohaku sudah dikenal luas dan mulai dikembangkan secara khusus.

Warna putih pada Kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kualitas Kohaku. Warna putihnya harus bersih seperti warna salju, tidak boleh putih kekuningan, atau putih kecokelatan. Sedangkan untuk warna merah, yang dikehendaki adalah merah pekat tetapi cerah (terang). Warna merah ini ada dua, yaitu yang dasarnya ungu dan cokelat kekuningan. Yang pertama lebih pekat dan tidak mudah luntur, tetapi tidak halus. Sedangkan yang terakhir lebih halus dan tidak mudah luntur, tetapi sulit didapatkan.

Banyak ragam Kohaku. Jenis-jenisnya di antara-nya dibedakan berdasarkan banyaknya bercak merah pada punggungnya. Ada yang dua, tiga atau empat, tetapi ada juga yang hanya satu. Inazuma-Kohaku mempunyai warna merah menyerupai ben-tuk kilat di punggungnya. Gotenzakura adalah Kohaku yang mempunyai bercak merah yang seim-bang pada sisi kiri dan kanan punggungnya. Doitsu-Kohaku Napoleon adalah Kohaku Jerman yang mempunyai warna merah seperti topi Napoleon. Fuji Kohaku adalah Kohaku yang mempunyai gum-palan berwarna perak pada kepalanya. Mereka tam-pak sangat cantik. Namun kecantikannya akan hi-lang ketika umurnya dua tahun. Shiromuji adalah koi yang mempunyai badan berwarna putih biasa, sedangkan keseluruhan badan Akamuji berwarna merah biasa. Akumuji sering disebut sebagai Higoi. Higoi yang warnanya gelap disebut sebagai Benigoi atau Hiaka. Higoi dengan sirip putih akrab dipanggil sebagai Aka-Hajiro. Tancho-Kohaku adalah koi yang keseluruhan badannya berwarna putih dengan bercak merah pada bagian kepalanya.
Read more...